Oleh: Ais Rahmatika
Teruntuk kawan-kawan PPL KKN Terpadu SMA N 1 Purwokerto. Tetap semangat dan pancarkan aura positifmu dengan senyuman.
Selasa pagi yang menyenangkan. Seperti biasa aku dan rekan kerjaku yang selalu terlihat ceria setiap saat berangkat menuju sekolah. Aku pun tidak mengerti apa yang ada di pikirannya sehingga yang ada hanya gelak tawanya yang senantiasa memecahkan suasana menjadi ceria. Ia adalah Bu Atin. Hari itu nama kami tercantum berdekatan di jadwal piket, artinya kami bertugas piket bersama di BK. Sesampainya di base camp, kami segera bergegas menuju ruang BK.
Tidak lupa tanganku membawa laptop untuk menemaniku selama piket. Tidak hanya untuk menemani saja, namun ada setumpuk file yang harus kukerjakan. Dan targetku selesai pada hari itu. Sepanjang langkah kami menuju ruang BK, rumput dan beberapa tanaman di depan SMA seolah mengulumkan senyum manisnya. Senang dan damai hati ini.Ketika kaki kami menginjak ruang BK, senyum kami mengembang. Tangan kami bergantian menyalami ibu-ibu yang berada di ruangan tersebut. Sapa dan senyum antara kami dan ibu-ibu yang bertugas di ruang BK meramaikan ruang yang berAC itu. Dan kami pun mengenalkan diri secara bergantian, karena ada pepatah yang berkumandang bahwa ‘tak kenal maka tak sayang’. Oleh karenanya, kami saling berkenalan dan akhirnya kami dipersilakan duduk di sofa berwarna hijau muda. Tempat duduk yang nyaman, namun tidak bagi Bu Atin. Menurutnya sofa itu tidak nyaman untuk diduduki, alhasil selama berjam-jam ia duduk di sofa tersebut, tubuhnya tak pernah sedikit pun terdiam. Selalu bergerak ke sana, kemari. Ketika bel istirahat berbunyi, Bu Atin dengan semangat mengajakku istirahat di base campdan ia segera meluruskan badannya. Aku pun tak mengerti mengapa hal demikian terjadi dengannya.
Berhubung tugas yang harus kami lakukan selama piket tidak banyak, maka setelah istirahat kedua kami menuju base camp dan tidak kembali lagi ke ruang BK. Tugas hari itu hanya memfotokopi lembar peta siswa dan memberikannya kepada ketua kelas X MSc 4. Selesai piket hari itu bersama Bu Atin. Ketika kami menuju base camp, rasa lega hinggap di hati kami. Karena tugas hari itu seudah selesai, maka Bu Atin sudah bersiap untuk merebahkan tubuhnya di kursi. Tetapi, tidak denganku. Setumpuk file yang ada di laptop memaksaku untuk menggerakkan jemariku agar memencet keybord. Ketika aku sedang sibuk dengan file-fileku dan Bu Atin yang tentunya sedang beristirahat, ada suara yang memanggil Bu Atin. Setelah mendekati suara itu dan kuperhatikan dari kejauhan rupanya simbah petugas perpustakaan meminta bantuan kepada Bu Atin. Aku pun melanjutkan kesibukanku.
Setelah cukup lama, Bu Atin mendekat sambil membawa berhelai-helai kertas yang bertuliskan daftar nama siswa dan banyak angka yang menyertai tulisan itu. Akhirnya Bu Atin menjelaskan dengan seterang-terangnya perintah dari simbah kepadaku. Dan aku pun hanya bisa duduk diam terpaku sambil membayangkan betapa melelahkannya mengerjakan tugas itu. Tidak lama kemudian, simah datang mendekati kami dan membagi tugas itu kepadaku dan Bu Atin. Hal itu dilakukannya tidak lain untuk mempercepat tugas itu untuk diselesaikan. Ketika itu simbah menjelaskan ulang apa yang harus kami lakukan dan akhirnya kami paham. Dengan perasaan yang tidak bisa tergambarkan, kami pun dengan segera membenahi kertas-kertas itu. Dan kami pun membuat kesepakatan supaya tugas dari simbah dapat diselesaikan dalam satu malam.
Ketika kami sedang sibuk membenahi berkas-berkas yang akan kami kerjakan dalam waktu semalam, bel pulang sekolah berbunyi. Kami pun pulang dengan membawa berlembar-lembar kertas yang penuh dengan daftar nama siswa kelas X berserta angka-angka yang tersebar memenuhi kertas yang tidak lagi putih itu. Hari yang dibuka dengan keceriaan akhirnya ditutup dengan secarik catatan dari simbah. Ialah perintah untuk membuat daftar nomor buku dari sejumlah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari sepuluh kelas. Terdapat tiga buku yang harus kami kerjakan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Sejarah. Pekerjaan yang cukup melelahkan dan penuh kenangan. Dan satu hal yang lebih penting dari kedua hal tersebut, yaitu pengalaman yang mungkin tidak bisa didapat di lain waktu dan kesempatan saat itu.Hanya itu yang aku lakukan di hari selasa yang luar biasa. Semoga selalu ada pengalaman yang mengesankan di setiap waktu dan kesempatan.
Sekian dan terima kasih. Sampai jumpa di catatan selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar