Rabu, 24 Juli 2013

Seok kecil 'Sahabat Karya' ku (catatanku disebentuk hari bernama Rabu)

         

        Pagi itu tidak terlalu dingin. Embun hanya enggan bersenandung di haribaan mentari yang mulai nampak berwibawa. Bangunan-bangunan megah menyudut di pelupuk mata, mencuri-curi langkah mahasiswa 'Karya' anyar ini. Biru berpadu padan putih seakan membara mengusung angan-angan mewujudkan karya itu sendiri. Warna hitam mendasari baju-baju putih itu. Inilah mungkin mengapa embun tak lagi bersenandung; ia terbakar gelak tawa dan semangat benih-benih penggendong arah bangsa itu. Kaki-kaki mungil bapak ibu yang tidak lain adalah semaian pendidikan telah merapat rapih, mengusung ikrar suci pengabdian, keikhlasan dan senyum kegembiraan. Pagi yang benar-benar indah bukan?


          Berkumandanglah, tak selang berapa lama, penegasan janji suci itu. Pengukuhan semangat itu. Penjelmaan bara api jiwa pengabdian. Meski hening, enggan tuk datang. Angin membawa kabar pemberangkatan benih-benih itu. Terbanglaaahhhh, membawa asa-asa indah. Menuju mentari sana. Meski pelita kecil, GURU, halus ilmumu, senyum MANFAAT selalu menyungging indah di wajahmu. Wahai kau, ijinkan kureguk samudra kecilmu.
         Waktu seakan benar-benar bercengkrama dengannya. Duhai, haus lapar tak lagi tampak demi tersisih buih-buih imajinasi, mimpi nyata. 
         Pena terus saja berlarian menyambut luapan-luapan keceriaan itu. Bagaimana tidak, tunas-tunas muda benar-benar ranum di setiap paginya. Tanah dan pupuk juga ada, tersedia. Amboi benar, benar! Disela lantunan merdu piawai seseorang di loudspeaker, kembali mereka tuangkan kedalam periuk yang sama, periuk yang sedari kemarin itu masih terus saja digunakan. Entah, ajaib benar ia menampung gelora, lagi dan lagi.
        
         Hari ketiga, 24 Juli 2013....

         Hati benar-benar terkembang lembut di semilir angin pagi yang masih simpang siur itu. Membawa si GURU menuju peraduan masing-masing untuk menangkap cahaya. Berkas-berkas cahaya yang selama ini masih tertutup tirai jendela persahabatan. Si Guru memperkenalkan diri. Uh, tak kau dengarkah gemericik air kerinduan itu? Tak terperi betapa suci kata "keluarga" saat itu. Si Guru benar-benar diterima. Ia hadir... ia telah hadir....

         Lagu-lagu mengalir di sela meja keja. Lembuuuttt, hari ini memang syahdu! Berani aku sekarang melukis guratan warna si Guru itu. MERAH, BIRU, UNGU. PUTIH, HIJAU, DAN JINGGA. KUNING DAN NILA. SEMUA KUAWALI HARI INI.
         
Teman, tahukan siapa si guru yang aku ceritakan ini?
Inilah mereka teman :

1. Bahasa Inggris

    a. Mu'alim Ibnu Fathoni
         Hadir dalam sosok penuh imajinasi. Berperawakan kecil, berjiwa lurus. Hadirkan gelak tawa mesra merekatkan sendi-sendi arah yang kadang terpencar.
    b. Hana Yulinda Fitriani
         Parasnya menunjukan betapa ia hati-hati. Sifatnya yang periang sering sekali membawakan kesegaran baru. Bu, dengan segala kerendahan hati, kami menitipkan uang kami. Kelola dengan segala kebijakan ibu.

2. PPKn

    Andi Riyanto
    Teguh, ikhlas, senyum yang sering terkembang sedikit saja lukisan untuknya. Mendukung sepenuhnya yang sesuai dengannya adalah hobinya.

3. Sejarah
    a. Darmawan Edi Winoto
        Manut, bukan berarti ia tak berpendapat, tetapi ia benar-benar berjiwa lapang. Saya percaya, ia sosok paling sabar diantara lainnya.
    b. Awal Tri Riyadi
        Halus, lurus, lempeng, dewasa, ramah, ah entah berapa kata positif lainnya yang musti kububuhkan.

4.  Biologi
     a. Laela Tri Alfiana
         Seolah terlahir dalam kemasan yang childish, ia menipu kesan pertama itu. Tak perlulah kau bersusah meminta pertolongan darinya, ia telah hadir bahkan sebelum bibirmu bergerak dan jemarimu menggenggam penamu itu.
     b. Fitriah
         Tak banyak yang harus kuceritakan, untuk tahu bagaimana ia menjadi penyemangat Guru lainnya, cukuplah kau bertemu dengannya.
     
5.Matematika
   a. Ma'rufah Muasyaroh
       Tak sedikitpun nampak kelelahan diwajahnya, tercipta dengan lithium sempurna untuk menjalankan aplikasi apapun yang diminta. Andai ia diserupakan gadget, kata-kata mult-itasking, atau multi-talented tak bisa mewakili. Power bank benar-benar enggan terlepas dari socketnya, rasa-rasanya demikian.
   b. Fitrie Anggie Tiara
       Belum benar-benar tergali roh apa yang bersemayam didalam wujudnya. Ia mungkin bermata banyak, atau bermuka banyak atau serba banyak. Ia bear-benar tak terduga. Sungguh teman, ketidak-terdugaan ia-lah yang selalu ditunggu dalam deadlock yang sering muncul.
   c. Robiyati
       Senior yang satu ini, menjadi sosok panutan. Pertimbangannya yang matang, cermat, bersahaja acap kali menjadi bahan perenungan Guru dalam menjalankan fungsi masing-masing.

6. Bahasa Indonesia
    a. Atin Rahmiastuti
        Ahh, bagaimana jadinya tim Guru tanpa dia? Tuhan mewujudkan ia dalam pribadi yang riang atau over-riang, manalah kata yang anda suka. Tertidur atau bahkan hanya mengantuk saja saat diskusi adalah hal yang mustahil. Ia-lah obat pembangkit semangat bagi yang lainnya.
     b. Ais Rahmatika
         Berwajah sendu menghantarkan sesiapa yang melihatnya menuju kesimpulan yang sama. Ia lembut. Ia kasih. Ia emotif.  Kesabarannya menaklukan panasnya ruang rapat.

7. Geografi
    a. Rindi Windari 
        Keibuan. Galak yang kadang muncul itu... duh, benar indahnya. Ia titipkan perhatian, kecintaan, dan pengabdian pada tim Guru itu lewat kata-kata yang memang pedas. Engkau mungkin tak mengerti ia, maka bayangkanlah saja sosok Margaret Tatcher, meski tak berbanding sepenuhnya.
     b. Nuryanti
         "Ah gue ikut saja". Pendapatnya masih saja terkurung. Pemalu tampaknya. Eh, tunggu dulu. Siapa sih didunia ini yang lebih loyal terhadap tim lebih daripadanya?
    c. Monica Ulfah
        Gadis ini sempat sakit. Cepat sembuh untuk sakitmu itu. Ia termasuk kedalam penjaga waktu, ia lah juga yang paling rajin mengingatkan agar rapat selalu efektif dan efisien. 

untuk para ahli bahasa, saya percaya anda benar-benar merasa terganggu dengan banyaknya kata "itu" dalam sepenggal gambar tim Guru. Kata "itu" hanya ingin menegaskan saja bagaimana bangganya saya DAPAT MENJADI SATU TIM BERSAMA MEREKA. Perkenalkan, saya ARIF SETIAWAN, salah satu anggota tim Guru yang haus benar untuk menimba ilmu dari mereka.

sekian,
       

4 komentar: