Rabu, 21 Agustus 2013

Monika said......


Bapak Ibu yang saya sayangi dan cintai :D
Saya akan berbagi pengalaman saya sewaktu saya piket di kesiswaan. Tadi saya bersama bu Nur ikut serta membantu bapak dan ibu guru yang bertugas di bidang kesiswaan yaitu untuk memberikan surat ijin kepada siswa siswi yang akan pergi keluar sekolah untuk kepentingan atau tujuan tertentu. Setelah itu saya ngobrol-ngobrol dengan bapak dan ibu guru yang berada di ruang kesiswaan. Memamng tidak membosankan karena banyak bergurau, ya semoga saja dapat menambah awet muda :D hehehe....


Tugas selanjutnya saya dan bu Nur membagi daftar siswa dan siswi kelas X dab kelas XI untuk mengisi kegiatan ekskul yang wajib diikuti bagi siswa siswi SMA N 1 Purwokerto. Memang capek si tapi hikmahnya jadi punya pengalaman dan olah raga  :D . Pada jam terkhir yaitu jam ke 8 saya mengajar di kelas XI IS 1, wahhh benar-benar wOOw,,, seru si nikmati.hehehe
Setelah bel sekolahpun berbunyi menunjukan waktu pulang sekolah langsung merapat dan sharing-sharing di aula. Mungkin kita memang harus banyak belajar ya :D
TETAP SEMANGAT BUAT TEMAN-TEMANKU PPL TERPADU SMA NEGERI 1 PURWOKERTO !!!! :D :D

SENJA KEMUNING TEK DUNG (Adaptasi naskah “HM1L” Karya Puthut Buchori)


BAGIAN 1
SEORANG GADIS BELIA SEDANG DIMARAHI OLEH IBUNYA YANG MENJADI ORANG TUA TUNGGAL. DIA TELAH MELAKUKAN KESALAHAN YANG TIDAK TERMAAFKAN OLEH KEDUA ORANG TUANYA.
SISI : Ibu, Sisi mau bicara sama ibu.
IBU : Iya nak, bicara saja. Sepertinya kamu sedang punya masalah. Tapi Sisi jangan sampai mengecewakan Ibu ya, Sisi tahu sendiri, Ibu sudah susah payah menyekolahkan Sisi seorang diri, ayah sudah lama meninggalkan kita.
SISI MENANGIS
IBU : Sisi kenapa menangis? Ayo bicara sama Ibu.
SISI : Bu…Maafkan Sisi. Sisi sudah nengecewakan Ibu.
IBU : Bicaralah nak, ada apa?

SISI : (semakin menangis) Sisi...Sisi hamil bu..
IBU : Sisi…(sambil berteriak histeris dan menangis)
SISI : Tolong Bu maafkan Sisi, Sisi bisa menjelaskan semuanya.
IBU : Kamu ini sudah ibu rawat sendiri, ibu besarkan, ibu sekolahkan, tetapi ini balasanmu. Ibu sangat kecewa!
SISI : Ibu…Sisi..
IBU : Selama ini ibu sudah bersusah payah membesarkanmu sendiri, tapi kamu balas air susu dengan air tuba! Daripada ibu punya anak sepertimu mending ibu tidak punya anak! Lebih baik ibu hidup sendiri! Tidak sudi ibu.. pergi kamu, pergi !!
SISI : Ibu…Ibu mengusir Sisi? Sisi anak ibu, maafkan Sisi, Sisi bisa menjelaskan semuanya.
IBU : Ibu tidak butuh penjelasanmu lagi! Yang jelas kelakuanmu sudah sangat mengecewakan Ibu! Tinggalkan Ibu sendiri!!!
BAGIAN 2
SISI SENDIRI, MELAMUN, MENERAWANG JAUH KOSONG.
SYAIR
ELIGI SISI
Langkahku memang salah, Hatiku tak terarah
Karna tergoda dosa aku dicampakan
Terusir dari dunia yang kucinta
Tersisih dari orang tercinta
Tak tahu harus kemana menapak
Agar tetap diterima dan dicinta
Aku butuh arah, tanpa dihantui aib, dosa dan sesal
Ini bukan salahku semata
Ini salah keadaan, ini salah suasana
Ini salah jaman yang menuntutku berbuat
Mengajariku untuk ringan melakukan

ANAK-ANAK BERGAYA PUNK BERTERIAK TANPA ATURAN, MENDEKATI SISI YANG MASIH SENDIRI.
SISI : Kalian ini siapa? Kok berdandan aneh?
PM : Atas nama pimpinan kaum punk, perkenalkan aku Punk Melankolis akan menjadi malaikatmu.
SISI : Apa, malaikat?
PM : Ya, malaikat yang dalam bahasa inggrisnya, sebentar…?
(membuka kamus) nah ini…angel (tetap dibaca angel)
SEMUA : hu,,,,enjel..!
PM : Ya, ucapanya seperti yang teman-temanku katakan tadi, maklum masih amatir..hehe
SISI : Kok malaikat?
PM : Ya jelas malaikat, karena kami akan menolongmu, (kepada kelompok punk) betul?
SEMUA : Tul !
PM : Karena kami tahu, kamu sedang kesusahan, (kepada kelompok punk) betul?
SEMUA : Tul !
PM : Karena kami tahu, kamu sedang kesepian, (kepada kelompok punk) betul?
SEMUA : Tul !
PM : Karena kami tahu, kamu sedang sendiri, (kepada kelompok punk) betul?
SEMUA : Tul !
PM : Karena kami tahu, kamu sedang butuh teman, (kepada kelompok punk) betul?
SEMUA : Tul !
PM : Good..good..good..begitulah kami, kompak.
JI-PUNK : Sudahlah friend, jangan ragukan solidaritas pertemanan kami, jangan remehkan kualitas perkawanan kami.
SISI : Ini siapa lagi?
PM : Oh, ini Ji-Punk, beliau ini adalah sekertaris kaum Punk.
SISI : Oh..ada sekertarisnya juga?
JI-PUNK : Meskipun kami ini kelompok inkonstitusional-marjinal, tetapi kami sangat aktual dan prinsipal…
SISI : Oh…
JI-PUNK : Oh ya friend, tadi ada instruksi dari kepala suku kami “ Bos Punk”. Beliau ingin menemui friend langsung.
SISI : Yang mana sih pimpinan kalian? Aku jadi penasaran.

KEMUDIAN SISI BERTEMU DENGAN BOS PUNK YAN TERNYATA DI LUAR DUGAAN, BERPOSTUR TUBUH KECIL DAN BISU.
SISI : (Tertawa geli)
Jadi ini bos kalian? Hallo bos..
BOS : naklanekrep ayas sob Knup
SISI : (Semakin geli)
Bos kalian???
BOS : ayi, ayas sob Knup, anapek !!
SISI : Yang bener?
BOS : (semakin marah)
Inareb amas ayas? Tail itnan apa ngay idajret!!!
JI-PUNK : Eh jangan main-main dengan bos, kalau marahnya memuncak ati-ati lho?

SISI MASIH TERTAWA, BOS PUNK SEMAKIN MARAH DAN KEMUDIAN DENGAN GUNA-GUNA MENYIHIR SISI HINGGA SISI JUGA IKUT BISU.
BOS : (Bahasa tidak jelas)
Uka rihis uak! 3X
SISI : (bahasa tidak jelas)
Apanek..apaek ayas? Araus ayas apanek?
SEMUA : Nah..bener kan?
SISI : (Protes)
Apanek rihinyem ayas idajnem itrepes ini?
BOS : (menjawab dengan santai)
Anarek idat umak ukejengem, ay utihal aynasalab.
SISI : (mencoba berpendapat)
Ipat uka idat aynah awatret, anerak sob hena.
BOS : (masih dengan santai)
Ay utilah kutneb umnakeje, amirt halajas.
SISI : (minta maaf)
Ayas atnim faam sob, ayas kadit naka itrepes uti igal. Ngolot sob, nakilabmek igal araus ayas sob?
BOS : (dengan penuh kebanggaan dan kemenangan, mengabulkan permintaan Sisi)
Supah rihis 3X
SISI : (bicara normal)
Ah…akhirnya aku bisa bicara lagi, terimakasih ya bos.

DARI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA MUSIK DISCO DAN SUARA ORANG-ORANG TERTAWA PENUH KEGIRANGAN.
PKBN : Eh rombongan modis datang.
SEMUA MELIHAT BOS, LALU BOS BERBISIK KEPADA JI-PUNK.
PKBN : Kata Bos, kita harus sembunyi !

SEMUA ANAK PUNK BESEMBUNYI. ROMBONGAN MODIS DATANG MENDEKATI SISI.
MODELIA : Helo…what happen?
MODELINI : Are you cry, sweet heart?
MODMOD : Iya, kok sedih? Lagi galau yah?
SISI : Kalian ini siapa?
MODELIA : Kami ini penolongmu.
SISI : Penolong? Kok bisa? Penolong bagaimana?
MODELIA : Ya, penolong yang siap menampung segala curhat-curhatmu, keluh kesahmu, sakit hatimu, sedih sedanmu, dan…
MODENI : Menyulap kesedihan menjadi kebahagiaan. Kesusahan berubah keceriaan, jangan bête lah yaw!
MODELINI : Ya, kami akan membantumu untuk menciptakan kesenangan.
SEMUA : Yuhuu !
MODENI : Bermain ke awan yang penuh warna-warna.
SEMUA : Yuhuu !
MODELINI : Ke atas pelangi yang sudah dapat kami ciptakan sendiri setiap hari.
SEMUA : Yuhuu !
MODENI : Ke negeri para bidadari..
SEMUA : Yuhuhuhuuuu…
SISI : Tetapi biarlah aku pikirkan dulu, saat ini aku belum bisa berfikir jernih.
MODELIA : Itulah untuk menjernihkan pikiranmu, tak perlu pikir panjang..ayo…

TIBA-TIBA ANAK PUNK MUNCUL DIHADAPAN MEREKA
PARA PUNK : Jangan !!
PM : Ya, jangan ganggu teman kami, kami akan mati-matian membelanya.
PKBN : Sekali saja kalian memaksanya, awas!
MODMOD : Nantang ya? Berani ya? Memangnya siapa kamu?
PKBN : Aku Punk Kosong Berbunyi Nyaring.
MODMOD : Baik, aku layani. Modelia, maju! (tokoh Modelia maju)
PKBN : Untuk membela mati-matian, aku tak keberatan. Punk Melankolis, Maju!
PM : Lho kok aku? (setelah berpikir sejenak, akhirnya maju menantang Modelia) baik, oke sajalah…

DENGAN PENUH KEGAGAHAN PUNK MELANKOLIS MENGHADAPI MODELIA, TETAPI BELUM SAMPAI DI DEPAN MODELIA, DIA SUDAH MUNDUR.
PARA PUNK : Kenapa?
PM : Kasihan, gak tega aku…
BOS : (Berbicara tidak jelas)
Oya ujam! Kadit ulrep nahisak, ujam ajas!
PM : baikalah kalo itu kehendak bos, aku akan maju.
DENGAN PENUH KEGAGAHAN KEMBALI KE ARAH MODELIA. TAPI BELUM SAMPAI DI DEPAN MUDIL, PUNK MELANKOLIS MUNDUR LAGI.
PARA PUNK : Kenapa lagi?
PM : Gak tega..sungguh…yang lain sajalah.

TIBA-TIBA SALAH SEORANG DIANTARA MEREKA BERTERIAK “SERANG!!!” DAN TERJADILAH PERKELAHIAN MASSAL. HINGGA AKHIRNYA TERDENGAR SUARA SIRINE MOBIL POLISI, PARA MODIS DAN PUNK MEMBUBARKAN DIRI. SISI KEMBALI SEORANG DIRI.
ELEGI SISI 2
Sendiri lagi, mungkin sudah garis hidupku.. takdirku, tak bersama siapa-siapa..
Mereka meninggalkanku, mencampakan aku, hanya karena aku begini..
Aku memang salah, aku buta, aku tersesat
Karena lupa Gusti Allah, aku hamil di luar nikah.. aku hamil..
Aku menyesal
Harusnya aku tak berbuat seperti itu.
Tapi kini semuanya hancur, semuanya sia-sia..
Tuhan, ampuni aku Tuhan, aku sendiri....
Aku dikeluarkan dari sekolah, tidak diterima di rumah,
Aku lelah
Tuhan, tolong aku Tuhan,
Hanya karena nila setitik, rusak susu sebelanga
Aku lelah, lelah, aku lelah dan  Aku bosaaaaaaaaaaannnnnnnnn............


BAGIAN 3
TIDAK TAHAN DENGAN RASA SAKIT DAN SEDIHNYA, KEMUDIAN SISI PINGSAN. LALU MUNCUL SESEORANG MENOLONG SISI.
PENOLONG 1 : Aduh, siapa gadis cantik ini? Kasihan sekali dia terkapar seorang diri.
Kita harus menolongnya.
PENOLONG 2 : Iya ayo kita tolong dia.
PENOLONG 1 : Sepertinya ada yang tidak wajar dengan gadis ini, seperti ada kekuatan ghaib yang sedang mengganggunya.
PENOLONG 2 : Iya saya juga merasakanya, sebaiknya kita bawa di ke rumah mbah Sumin, sesepuh di desa kita. Mungkin saja dia bisa menyembuhkan sakit gadis ini.
PENOLONG 1 : Iya, ayo kita bawa sekarang…
SISI DIBAWA OLEH KEDUA PENOLONG TADI UNTUK DIRUAT DI RUMAH MBAH SUMIN. DI RUANG RUATBERBAU KEMENYAN YANG SANGAT KENTAL, SISI SUDAH DALAM KEAADAAN SIAP UNTUK DIRUAT. ASISTEN MBAH SAMIN MEMPERSIAPKAN SESAJIDAN UBO RAMPE, MBAH SUMIN MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MERUAT SISI.
BAGIAN 4
Mbah Sumin : apakah sudah siap sesajinya?
Asisten : iya sudah siap semua Mbah.
Mbah Sumin : Baiklah, saya akan mulai ruwatan ini.
Asisten : Baik Mbah.
MBAH SUMIN MEMULAI DENGAN MEMBACA MANTRA SAMBIL MENGUNYAH DAUN SIRIH (NGINANG), SANG PENGGANGGU SISI MUNCUL UNTUK MENGGAGALKAN MBAH SUMIN DALAM MERUAT. KEMUDIAN TERJADI PERTEMPURAN SENGIT ANTARA SANG PENGGAGU DAN MBAH SUMIN YANG MENGAKIBATKAN RUANG RUAT BERANTAKAN. MBAH SUMIN PINGSAN, SANG PENGGANGGUPUN KALAH. SISI TIDAK SADARKAN DIRI. PEMENTASAN BERAKHIR.
LAMPU BLACK OUT.

WEJANGAN DI HARI SELASA



Oleh: Atin Rahmiastuti

Hari ini Selasa, 20 Agustus 2013 kami kelompok PPL KKN Terpadu SMA N 1 Purwokerto 2013 melaksanakan piket ruangan, dimana kami ditempatkan di ruangan-ruangan seperti ruang kesiswaan, kurikulum, perpustakaan, dan ruang BK. Pada ruangan-ruangan tersebut kami memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Saya dan Ibu Ma’rufah mendapat tugas piket di ruang BK. Berhubung hari ini Bu Ufa bertugas mengajar selama 4 jam, jadi saya hanya jaga dengan guru BK yang bertugas pada hari ini yaitu ibu Mulyati. Hari ini Ibu Mulyati memberikan wejangan mengenai penyakit magh dan penyakit asam lambung. Menurut beliau, magh dan asam lambung bukanlah penyakit, melainkan sesuatu yang berasal dari pikiran dan emosi masing-masing individu.
Kalau kita sugestinya magh kita akan kambuh, maka kemungkinan besar tiba-tiba perut kita akan sakit seolah-olah terkena penyakit magh, begitu juga dengan asam lambung, ketika kita stress, banyak pikiran, emosi tidak stabil, maka asam lambung akan gampang naik karena pengaruh dari otak yang bekerja lebih cepat sehingga menyebabkan mual-mual dan terkena penyakit asam lambung. Seperti itulah pendapat beliau mengenai magh dan asam lambung. Semoga saja wejangan dari beliau ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua supaya bisa mencegah magh dan asam lambung naik. Kontrol emosi, jangan besugesti, jangan terlalu banyak pikiran dan tentunya lebih mendekatakan diri kepada Allah SWT karena semua permasalahan pasti memiliki jalan keluar…
Keep Smile teman-teman ^^

Seok berganti langkah mungil (Arif Setiawan)

          TIM GURU bergegas merapihkan barisan di halaman depan sekolah. Tak lupa parfum terbaik yang kupersiapkan segera beralih wujud di serat-serat batik kebanggaan. Hand Sanitizer seakan tak hanya menghapuskan kuman-kuman ditangan, tetapi juga melumat habis rasa lelah yang memang akhir-akhir ini sering menghantui waktu-waktu malamku.

           Kulangkahkan kaki menuju barisan itu.



           Berdiri gagah menyambut tunas-tunas tak akan ada letihnya. Nyata benar, 1.800 detik benar-benar terlewati begitu saja, tak terasa, tak kentara. Hanya meninggalkan berkas semangat yang tercermin dalam senyum kami. SENYUM MANFAAT KAMI.

           Hoooaammm... sesekali mulut ini tak terkontrol benar-benar terbuka lebar. Memuntahkan rasa kantuk yang terkadang membayangi pelupuk mata. Antara semangat dan kantuk ini, aku berdiri. Ya disini ini, di waktu ini.

7,5 x 60 x 60 detik yang lalu.....

          Jemari menjalar lambat di muka Toshi. Entah telah berapa kedipan terpasung berat di bulu mata, juga mungkin ribuan voltase kecil ku sisihkan untuk mengaktifkan syaraf-syaraf di ujung-ujung jari. Monitor dengan gagahnya menusuk kornea, melukiskan beberapa kata dan mengirimkannya ke barisan organ mataku. Iris, pupil, retina, koroid kupasang sekuat tenagaku meski sklera tampak telah memerah. Ah aku besok mengabdi, meski kurampungkan rencana pelaksanaan pembelajaranku ini.

          Lirik lagu yang mengalir sesekali ikut kudendangkan. Hehe, hal ini sepintas biasa saja. But wait... tepat disamping speaker itu, telinga pak Toni yang sudah pulas ber-letak (Doenk style). Maka, jika engkau sedang membaca ini pak, saya hendak meminta maaf kepada anda.

          Toshi menunjukan waktu tepat di 02.26 A.M saat aku membiarkan badanku terkulai. Alhamdulillah, everything's already done. I'm waiting for the 'duel' time.

..........................................

"Pak, ada sedikit miskomunikasi nampaknya",

#censored#

"okay saya selesaikan," aku menyahut sekretaris paling rajinku ini.

Pintu kuketuk dan,
"Bu, #censored......"

#censored#

...........................................

Tettttt.......... tettt...............
Penanda itu meresmikan jam pelajaran ke 7 dan 8. Aku bergegas menggiring Toshi dan catatan kecil di memori cerebrum-ku. Kulakukan sedikit pemanasan di tangan, maklumlah, ada ketakutan siswa tak dapat membaca tulisan tanganku.

tak pelu kuceritakan, aku senang hari ini. Kelas kurasa indah, waktu terasa singkat, senyum, tawa dan semangat-inspirasi-informasi saling terunggah dan terunduh lancar mengalir melalui radar-radar pemahaman. Ah, kuselipkan tugas sebagai bunga perjumpaan itu. Meski bukanlah hari pertama ku mengajar, tapi inilah Hari pertama PPL ku. Kupotret dalam gigabyte-gigabyte dan kusimpan rapih dalam format mirip DVD-R yang tak mungkin tertulis dan tertindih karena satu hari ini, adalah bagian dari hari-hari terpentingku sepanjang umur hingga nanti. Terimakasih Rabu, 21 Mu Agustus Mu dan 2013 Mu membawa mimpiku semakin dekat.

(Arif Setiawan)